Wednesday, March 20, 2013

The Show Must Go On




Dalam buku Sejarah Hidup Muhammad karangan Muhammad Husain Haekal yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia cetakan kesepuluh (Edisi Besar) 1989 halaman 330, pada beberapa bagian dari kalimat terakhir paragraf kedua, beliau menuliskan ....ajarannya dapat mengubah dunia dan mengubah jalannya roda sejarah, dan masih selalu akan mengubah dunia sekali lagi, dan akan mengubah jalannya roda sejarah sekali lagi. 

Apa yang terlintas dalam benak dan pemikiran anda setelah membaca pernyataan tersebut di atas? Mungkin pendapat anda akan sangat dipengaruhi oleh apa yang telah atau belum anda ketahui.

Begitu pula dengan saya. Saat membaca potongan kalimat itu jiwa saya seolah terbang ke sebuah masa beberapa tahun yang lalu. Entah sudah berapa kali saya mendengar pernyataan itu, baik disampaikan oleh kakak-kakak mentor maupun pengetua-pengetua organisasi kami, yang pasti dia memberi pesan dan kesan mendalam di hati saya.

Tidak sedikit orang yang segan ambil peduli dan lebih mementingkan apa yang bisa mereka nikmati sekarang. Bahkan kawan-kawan dekat saya (organisatoris) dan saudara kandung saya sendiri pun tak sepaham dengan saya. Saya (seakan-akan) asing di lingkungan sendiri. Dengan segala argumen yang mereka kuasai, mereka mencoba mempengaruhi saya atau dengan kata lain ingin menyadarkan saya, bahwa apa yang saya dukung tidaklah sepenuhnya benar. Kadang kala saya tertarik untuk membenarkan pendapat mereka, tapi tak pernah saya benar-benar melakukannya.

Al yaqinu la yuzailu bisysyak. Keyakinan tak kan lah rapuh hanya karena sedikit keraguan. Saya setia dengan keyakinan bahwa Dia menjanjikan sebuah mimpi (harapan/cita-cita) yang akan menjadi sebuah kenyataan. Rindu dan cinta ini hanya akan semakin memperkuat jiwa yang yakin bukan malahan melemahkan dan menumbuhkan keraguan. Logikanya sederhana. Apabila seseorang memiliki rasa cinta pada seseorang yang lain dan merinduinya sebab lama tak berjumpa misalnya , adakah perasaannya itu menjadikannya ragu pada dia yang dicintai dan dirindui itu. Jika iya, sungguh disayangkan dan memanglah benar bahwa cinta dan rindunya itu ternyata hanya lah semu semata.

Masa kejayaan yang pertama dan kedua telah tertunaikan dan sekarang tiba masanya yang ketiga. Tapi, bilakah masa ketiga itu akan datang? Jika kita memang sungguh-sungguh percaya pada masa yang dijanjikan itu, kapan dia datang tak lah menjadi penting. Yang menjadi perhatian mereka dan kita ialah mempersiapkan diri sebaik mungkin menyambut kembali masa kejayaan itu. Hanya orang yang bersiap-siap dirilah yang layak mendapat impian yang dicita-citakannya.    

Maka, mari kita semua bersiap-siap....Tapi, dengan cara bagaimana?

O, masa' sich anda tidak tahu? Ah, bohong! ^_^

To Be Continued.....

No comments:

Post a Comment