Dalam buku Sejarah Hidup Muhammad karangan Muhammad Husain Haekal yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia cetakan kesepuluh (Edisi Besar) 1989 halaman 330, pada beberapa bagian dari kalimat terakhir paragraf kedua, beliau menuliskan ....ajarannya dapat mengubah dunia dan mengubah jalannya roda sejarah, dan masih selalu akan mengubah dunia sekali lagi, dan akan mengubah jalannya roda sejarah sekali lagi.
Apa yang terlintas dalam benak dan pemikiran anda
setelah membaca pernyataan tersebut di atas? Mungkin pendapat anda akan sangat
dipengaruhi oleh apa yang telah atau belum anda ketahui.
Begitu pula dengan saya. Saat membaca potongan kalimat
itu jiwa saya seolah terbang ke sebuah masa beberapa tahun yang lalu. Entah
sudah berapa kali saya mendengar pernyataan itu, baik disampaikan oleh
kakak-kakak mentor maupun pengetua-pengetua organisasi kami, yang pasti dia
memberi pesan dan kesan mendalam di hati saya.
Tidak sedikit orang yang segan ambil peduli dan lebih
mementingkan apa yang bisa mereka nikmati sekarang. Bahkan kawan-kawan dekat
saya (organisatoris) dan saudara kandung saya sendiri pun tak sepaham dengan
saya. Saya (seakan-akan) asing di lingkungan sendiri. Dengan segala argumen
yang mereka kuasai, mereka mencoba mempengaruhi saya atau dengan kata lain
ingin menyadarkan saya, bahwa apa yang saya dukung tidaklah sepenuhnya
benar. Kadang kala saya tertarik untuk membenarkan pendapat mereka, tapi tak
pernah saya benar-benar melakukannya.
Al yaqinu la yuzailu bisysyak. Keyakinan tak kan
lah rapuh hanya karena sedikit keraguan. Saya setia dengan keyakinan bahwa Dia
menjanjikan sebuah mimpi (harapan/cita-cita) yang akan menjadi sebuah
kenyataan. Rindu dan cinta ini hanya akan semakin memperkuat jiwa yang yakin
bukan malahan melemahkan dan menumbuhkan keraguan. Logikanya sederhana. Apabila
seseorang memiliki rasa cinta pada seseorang yang lain dan merinduinya sebab
lama tak berjumpa misalnya , adakah perasaannya itu menjadikannya ragu pada dia
yang dicintai dan dirindui itu. Jika iya, sungguh disayangkan dan memanglah
benar bahwa cinta dan rindunya itu ternyata hanya lah semu semata.
Masa kejayaan yang pertama dan kedua telah tertunaikan
dan sekarang tiba masanya yang ketiga. Tapi, bilakah masa ketiga itu
akan datang? Jika kita memang sungguh-sungguh percaya pada masa yang dijanjikan
itu, kapan dia datang tak lah menjadi penting. Yang menjadi perhatian mereka
dan kita ialah mempersiapkan diri sebaik mungkin menyambut kembali masa
kejayaan itu. Hanya orang yang bersiap-siap dirilah yang layak mendapat impian
yang dicita-citakannya.
Maka, mari kita semua bersiap-siap....Tapi, dengan
cara bagaimana?
O, masa' sich anda tidak tahu? Ah, bohong! ^_^
To Be Continued.....

No comments:
Post a Comment