Thursday, January 10, 2013


Kamu Tidak Terlambat 
(You are not Late!)

Awalnya saya tidak begitu percaya diri menulis kembali puisi ini dan lalu mempublikasikannya, meski hanya di dunia maya. Kebanyakan orang di sekitar saya mengganggap puisi itu mellow  dan manja. Jadi seakan-akan puisi terkesan lebay, padahal saya ini sudah dicap ‘lebay’. Lha, yo tambah lebay berganda, haha. Ah, peduli amat apa kata orang, apalagi kata dunia. Siapa elu siapa gue, gitu kate orang Jakarta, hehe Bahasa lebih halusnya orang yang konsisten dan berkarakter seperti ini,

“Setiap orang memiliki prinsip/keyakinan (jiwanya) yang tidak akan mampu diruntuhkan oleh sedikitpun keraguan (jiwanya yang lain), apalagi hanya dari pengaruh luar (orang lain)”.

Setelah membaca buku karangan Pak Habibie yang berjudul Habibie&Ainun; tenyata beliau, Pak Habibie sendiri, juga menulis puisi padahal beliau adalah seorang Profesor bidang Sains dan Teknologi dan pembuat pesawat terbang. Rupanya juga, panglima Islam yang terkenal (maaf, saya lupa namanya) juga sangat menyukai puisi/syair.Bagi kedua tokoh yang saya kagumi dan hormati tersebut, puisi yang mereka tulis dan baca telah berdampak luar biasa dalam kehidupan mereka sehingga disadari atau tidak telah mengantarkan mereka menjadi tokoh yang super, sukses dan terpandang. 

Lalu, ada apa dengan saya?Saya ini siapa?Saya bukan lah orang jenius seperti Pak Habibie ataupun kesatria ahli perang. Saya adalah manusia yang justru sedang mempelajari dan mengajar bahasa dan sastra. Terus, kenapa saya tidak percaya diri menulis dan membaca puisi. Tanya, kenapa? Apa alasannya? Justru kisah saya ini yang tidak logis dan membingungkan. Ibarat saya ini petani yang kerjanya menanam padi tapi tidak doyan makan nasi, hahaha Lha, yo aneh to!

Saya memang sengaja menulis note kecil dan sederhana ini hanya dengan niatan untuk berbagi, bukan materi memang tapi harganya lebih dari materi manapun – pemikiran. Tidak peduli profesi Anda (tapi mesti halalan toyyiban, lho ya), jangan mengentengkan  kekuatan syair/puisi – The Power of Letters. Bukti dan contohnya sudah buuuuuuanyak!seabrek! Kalau masih belum percaya, sepertinya Anda kurang sehat sehingga kurang bisa konsentrasi, hehe ^_^

Berikut ini adalah sebuah puisi (yang mungkin tidak puitis karena bahasanya yang lugas dan mudah diinterpretasikan dengan beragam kesimpulan) yang saya tulis pada suatu pagi 27 Ramadhan 1433H di atas meja kerja kesayangan ditemani Chiku yang terlantung-lantung kesepian menunggu Tuannya nampak di bawah jendela kamar.

Kamu Tidak Terlambat
You are not Late!

Gadis kecil itu terdiam lama….
Mematung diri di depan sebuah kaca
display toko pakaian terkenal di kotanya….
Tanpa berkedip, penuh pesona,
Dia menatap sebuah gaun wanita yang amat sangat cantik nan indah bagai permata

Gadis itu begitu mengaguminya….
Entah sudah berapa lama….berapa tahun….
Baginya,
Gaun itu adalah yang paling anggun di dunia

Meski jalan pulang menjadi lama dan panjang….
Gadis itu tetap teguh melangkahkan kakinya….
Terus berjalan dan…. kemudian berhenti, berdiri….
Karenanya dia bisa menatap gaun indah itu lagi dan lagi,
Setiap hari….

Dia tahu…. 
Dia miskin dan tidak cantik
Dia tahu….
Dia kurang pantas mengenakan gaun itu
Dia tahu….
Dia tidak mampu memilikinya
Dia pun tahu….
Dia harus segera berhenti bermimipi….

Kemudian,
Gadis itu berjalan menunduk pergi….
Matanya berkaca-kaca
Tak setetes pun dia biarkan jatuh berlinang di wajahnya.


Beberapa tahun kemudian….
Gadis kecil itu beranjak dewasa…..
Dalam hidupnya,
Dia telah melihat dan juga sempat pernah memakai baju-baju yang indah

Walaupun begitu….
Baju yang dipandangnya semasa kecil dulu
Tak pernah tergantikan….
Selalu ada di dalam hatinya, harapannya

Sungguh kasihan….
Gadis itu masihlah miskin dan tidak cantik
Menyadari semua itu….
Gadis itu berdoa siang dan malam

Dia sangat percaya dan yakin bahwa
Ada Kekuatan yang melebihi segala-galanya
Yang mampu merubah keadaan apapun
Dan hanya oleh-Nya….
Semuanya bisa

Pada suatu hari….
Gadis itu memberanikan diri
Melihat gaun itu lagi
Kebiasaan lamanya pun terulang kembali

Memandangnya membuatnya begitu bahagia tak terkira….
Dia sangat-sangat menikmatinya walau hanya dengan sepasang bola mata

Tak lama kemudian….
Seorang wanita cantik menyapa,
Dia bertanya pada gadis itu,
“Kamu menyukainya?”
Gadis itu terkejut
Dia menjawab diam dan tersenyum malu

Wanita cantik itu berkata lagi,
“Gaun ini hanya ada satu di dunia ini
dan hanya satu orang yang bisa beruntung memilikinya.”
Wajah gadis itu menjadi sayu layu
“Datanglah lagi, mungkin kau yang beruntung.” Usul wanita cantik

Entah apa yang dirasakan gadis itu….
Dia menjadi sangat bingung dan tidak bisa tidur

Keesokan harinya….
Sang gadis datang lagi
Dengan perasaan yang tenang
Menampilkan  kesederhanaan jiwanya
Walau sebenarnya….
Hatinya berdebar-debar sangat kencang

Wanita cantik itu membuka pintu
Dengan suara yang indah dan lembut
Dia berkata,
“Kamu tidak terlambat, Wahai Gadis”
Memerah pipi sang gadis

“Tapi, maafkan aku, kamu masih belum beruntung.”

Kemudian,
Gadis itu berjalan tegak pergi….
Matanya berkaca-kaca
Tiap tetes air matanya dia biarkan jatuh berlinang di wajahnya.